TEKNIK DIGITAL
Senin, 13 September 2021
Komponen Listrik Aktif dan Pasif
Nama : Alfredo Hutabarat
NIM : 202031039
Kelas : A
Dosen Pengampu : Max Teja Ajie Cipta Widiyanto,S.Kom.,M.Kom.
Komponen Elektronika
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam
suatu rangkaian elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri
dari komponen aktif dan komponen pasif. Setiap komponen
elektronika dibuat dengan nilai dan fungsi yang berbeda berdasarkan
produsen pembuat komponen elektronika tersebut. Setiap komponen
elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang berbeda-beda. Tipe dan
nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan arti fungsi
dan pabrikan pembuatnya. Sedangkan simbol komponen elektronika ditentukan
berdasarkan jenis dan fungsinya tanpa membedakan pabrik pembuat komponen
elektronika tersebut.
1. Komponen Aktif
Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. Dalam hal ini pada rangkaian elektronika, arus listrik yang dibutuhkan bisa arus AC ataupun DC. Disebut komponen aktif karena jika tidak dialiri arus listrik maka rangkaian elektronika yang menggunakan komponen aktif tidak akan bekerja. Berikut ini adalah jenis komponen aktif yang dipakai pada rangkaian elektronika.
a. Dioda
Fungsi dioda adalah sebagai berikut :
- Untuk penyerah arus
- Sebagai catu daya
- Sebagai penyaring atau pendeteksi dan
- Untuk stabilisator tegangan
Macam – macam dioda diantaranya adakah :
- Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
- Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
- LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
- Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
- Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
- Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
- Dipakai sebagai penguat arus.
- Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
- Stabilisasi tegangan.Modulasi sinyal.
- Penyearah
Macam – macam Transistor
adalah sebagai berikut ;
Transistor terdiri dari 3
Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor
(K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan
NPN.
- NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif
- PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.
Rangkaian terpadu (Integrated
Circuit - IC) adalah tangkaian kompleks yang dibuat pada sebuah irisan kecil
silikon. Rangkaian terpadu dapat memuat 10 hingga lebih dari 100.000 perangkat
aktif (transistor dan dioda). Bahkan beberapa aplikasi khusus (seperti penguat
level tinggi), rangkaian terpadu telah menggantikan sebagian besar rangkaian
diskrit konvensional.
Rangkaian terpadu dibagi
menjadi dua kelas umum, linier (analog) dan digital (TTL, Transistor,
Transistor logic). Contoh tipikal dari rangkaian terpadu linier adalah
operasional Amplifier (Op-Amp). Sedangkan contoh tipikal dari rangkaian terpadu
digital adalah gerbang-gerbang logika. Sejumlah perangkat menjembatani jurang
pemisah antara dunia analog dan digital seperti cinverter analog - digital
(ADC), converter digital – analog (DAC), dan pencacah waktu (timer) (Haris,
2015).
Fungsi dari IC adalah
sebagai berikut :
Sebagai pembalik dan
pemantap atau untuk mendeteksi taraf dan membentuk kembali pulsa-pulsa yang
buruk pada bagian tepinya (membentuk sinyal kotak).
- Penguat,
- Switching,
- Media penyimpanan
Macam – macam IC
diantaranya adalah sebagai berikut :
- NOT
- OR
- NOR
- XNOR
- AND
- XCR
- NAND
Sebelum ditemukan
transistor, komponen aktif yang populer pada zamannya adalah tabung elektron,
atau disebut juda tabung hampa atau tabung listrik. Tabung elektron disebut sebagai
komponen aktif karena tabung elektron memerlukan tegangan untuk dapat bekerja.
Salah satu perbedaan yang mencolok antara tabung dengan transistor adalah,
tabung elektron memerlukan tegangan tinggi sebagai catuannya.
Catuan tegangan pada
tabung elektron ada dua, yaitu sebuah filamen atau pemanas yang berfungsi
membangkitkan emisi elektron. Filamen ini diberikan tegangan rendah. Sedangkan
elektroda dari tabung elektron sendiri dialiri tegangan tinggi.
2. Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. Tidak seperti komponen aktif, komponen pasif tidak bisa bersifat menguatkan, menyearahkan dan mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Berikut ini adalah jenis-jenis komponen pasif yang banyak dipakai pada rangkaian elektronika.
a. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Agar dapat menggunakan
resistor dengan baik kita perlu mengetahui beberapa hal seperti bahan
pembuatnya, nilai resistansiya [dinaytakan dalam Ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau
megaohm (MΩ)], toleransi (dinya’takan sebagai penyimpangan maksimum dan
minimun yang diizinkan dari nilai tertera), rating/lepasan daya (yang harus
sama atau lebih besar daripada disipasi daya maksimunnya), derau dan
perilakunya pada frekuensi tinggi (Haris, 2015).
Fungsi resistor adalah
sebagai berikut :
- Sebagai pembagi arus.
- Sebagai penurun tegangan.
- Sebagai pembagi tegangan.
- Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain
Macam – macam resistor
adalah sebagai berikut :
- Resistor Fix adalah resistor yang nilainhya tetap
- Resistor Variable adalah Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
- LDR (Light Dependent Resistor) adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
Thermistor adalah Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
Kapasitor adalah
perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Sebagai akibatnya,
kapasitor merupakan suatu penampang (reservoir) dimana muatan dapat disimpan
dan kemudian dilepaskan secara perlahan. Aplikasi-aplikasinya yang umum
meliputi kapasitor penampung dan kapasitor penghalus (filter) yang digunakan
pada catu daya, pencampuran sinyal-sinyal ac di antara tahapan-tahapan (stage)
amplifier, dan pemisah sinyal-sinyal dalam catu daya (dengan kata lain secara
efektif mentanamkan catu daya untuk sinyal-sinyal (Haris, 2015).
Fungsi Kapasitor adalah
sebagai berikut :
- Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik
- Memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner
- Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
Macam – macam Kapasitor
adalah sebagai berikut :
b.1. Kapasitor
Fix terdiri atas Non Polar dan Polar.
Non Polar adalah Kapasitor yang nilainya
Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka
Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika,
Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
- Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) : Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
- Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) : Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
- Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) : Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
- Kapasitor Mika (Mica Capacitor) : Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.
- Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) : Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).
- Kapasitor Tantalum : Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+).
- Varco adalahVARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF.
- Trimmer adalah Kapasitor Variabel yang
memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat
memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang
dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang
mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi
berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk
menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga
sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan
pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi
seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor
adalah Henry (H).
Nilai Induktansi sebuah
Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
- Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
- Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
- Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
- Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek Induktor (Coil) tersebut semakin tinggi induktansinya.
fungsi dari induktor
adalah sebagai berikut :
- Pengatur frekuensi
- Pelipat tegangan.
- Sebagai kopel (penyambung)
Macam – macam Induktor
diantaranya adalah :
- Induktor yang nilainya tetap
- Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable
Pada dasarnya
transformator merupakan suatu komponen pasif dengan 4 (empat) atau lebih ujung
pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian primer dan sekunder. Transformator
digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada primer menjadi tegangan
bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan prinsip fluks magnetik.
Tranformator juga digunakan untuk transformasi impedansi (Haris, 2015).
Fungsi trafo adalah
Menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Macam – macam trafo
adalah sebagai berikut :
Transformator
Jenis – jenis Trafo
adalah sebagai berikut :
- Trafo Step Up : Jenis transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan AC. Pada trafo Step Up, jumlah lilitan kumparan sekunder jauh lebih banyak dibanding jumlah kumparan primer.
- Trafo Step Down : Jenis transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan AC. Pada trafo Step Down, jumlah lilitan kumparan primer jauh lebih banyak dibanding jumlah kumparan sekunder.
Komentar
Posting Komentar